Language : English French Chinese Simplified Arabic
Al-Qur'an

BAB 06 - Aplikasi Hikmah Setelah MEMBACA, MEMPELAJARI, MeNAFSIRkan Dan MEMAHAMI AL QUR’AN Dalam Kehidupan Manusia

Setelah kita mempelajari kiat-kiat menafsirkan ayat-ayat Allah untuk memahaminya yang sesuai dengan Visi Misi Allah, apa yang harus kita kerjakan.

Allah sangat murka kepada manusia yang tidak mengaplikasikan ilmunya dalam kehidupan (QS.61:2-3; 10:44, 109; 39:39; 9:105). Manusia patut bersyukur kepada Allah atas karuniaNya yang telah melengkapi manusia dengan kaki, tangan, mulut, akal pikiran, telinga, wajah dan perasaan (QS.14:7; 17:36; 36:65; 7:179-180).

Allah sangat murka kepada manusia yang tidak bersyukur atas segala karunia Allah (QS.14:7). Perwujudan rasa syukur kepada Allah harus dinyatakan dalam melakukan perbuatan kebajikan kepada sesama manusia dengan kerelaan hati (QS. 2:83, 158, 184; 3:92, 133-134; 4:46). Karena Allah menciptakan manusia, agar manusia dapat berbuat kebajikan terhadap manusia lainnya. Allah menciptakan manusia untuk dijadikan utusanNya yang harus menjadi rahmat bagi semesta alam (QS. 22:75; 21:107).

Silahkan berkiprah mulia sesuai dengan profesi, kesanggupan dan agamanya dilingkungannya masing-masing baik diwaktu lapang maupun di waktu sempit. Berlomba-lomba berbuat kebajikan, beriman dan beramal saleh kepada tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat dan sesama manusia yang lainnya tanpa membeda-bedakan latar belakang dan agamanya (QS. 2:83, 148, 177, 215; 4:36,48).

Perwujudan rasa syukur tersebut harus diaplikasikan dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, bernegara dan beragama melalui kegiatan-kegiatan seperti berikut:

Perwujudan Syukur Melalui Pelaksanaan Hikmah Mempelajari ayat-ayat Allah Dalam Kehidupan Berkeluarga

  • Ayah mengaplikasikan “hikmah mempelajari ayat-ayat Allah” dengan memberi contoh kepada anak dan istrinya dengan senantiasa gemar membaca dan mempelajari Al Qur`an sesuai dengan petunjuk Allah yang ada di Al Qur`an dan Hadits Nabi. Dan melaksanakan hasil penafsirannya dengan berbuat kebajikan kepada anak dan isterinya, misalnya mencari nafkah yang halal, lemah lembut dan tidak berhati kasar.
  • Ibu mengaplikasikan “hikmah mempelajari ayat-ayat Allah” dengan mengajak kepada anak dan suaminya agar senantiasa gemar membaca dan mempelajari Al Qur`an sesuai dengan petunjuk Allah yang ada di Al Qur`an dan Hadits Nabi. Dan melaksanakan hasil penafsirannya dengan berbuat kebajikan kepada anak dan suaminya misalnya senantiasa memperhatikan keluarganya dengan lemah lembut dan tidak berhati kasar.
  • Anak mengaplikasikan “hikmah mempelajari ayat-ayat Allah” dengan membaca dan mempelajari Al Qur`an dengan mengajak teman-temannya agar senantiasa membudayakan membaca dan mempelajari Al Qur`an berdasarkan petunjuk Allah yang ada di Al Qur`an dan Hadits Nabi. Dan melaksanakan hasil penafsirannya dengan giat belajar, patuh taat kepada orang tua dan guru.

Perwujudan Syukur Melalui Pelaksanaan Hikmah Mempelajari Ayat-ayat Allah” Dalam Kehidupan Bermasyarakat Dan Bernegara

  • Sebagai anggota masyarakat dan rakyat Indonesia, kita wajib mensyukuri kemerdekaan dan mengaplikasikan “hikmah membaca, memahami dan menafsirkan ayat-ayat Allah” dengan berinisiatif aktif memberitakan kepada tetangga dekat yang belum mengetahui tata cara mempelajari Al Qur’an dengan mudah..
  • Sebagai anggota masyarakat dan rakyat Indonesia, kita wajib mensyukuri kemerdekaan dan mengaplikasikan “hikmah membaca, memahami dan menafsirkan ayat-ayat Allah” dengan memelihara hubungan silaturahmi gotong-royong dengan sesama rakyat Indonesia tanpa membedakan suku bangsa, agama dan latar belakangnya, mengadakan kerjasama melakukan kegiatan sosial memberikan bantuan kepada masyarakat prasejahtera.
  • Sebagai anggota masyarakat dan rakyat Indonesia, kita wajib mensyukuri kemerdekaan dan mengaplikasikan “hikmah membaca, memahami dan menafsirkan ayat-ayat Allah” dengan membantu program pemerintah secara aktif, khususnya dalam menjaga ketertiban, keamanan, kesatuan, persatuan dan kerukunan hidup antarumat beragama dilingkungannya masing-masing demi keselamatan dan kesejahteraan bersama.

Disarankan untuk membentuk kelompok kecil pengkajian Al Qur’an dilingkungannya masing-masing dan melakukan gerakan peduli anak bangsa, misalnya saja mewujudkan karya nyata sosial bersama-sama karib kerabat, teman sekerja, teman se RT atau lainnya untuk membantu masyarakat fakir miskin khususnya bantuan dalam bentuk ;

1.Bantuan bea siswa kepada siswa miskin SD/SLTP.
2.Bantuan makanan tambahan anak untuk Balita (Posyandu).
3.Bantuan makanan bergizi/sembako untuk Lanjut Usia (Posyandu).
4.Bantuan tunjangan hidup kepada guru honorer dan guru mengaji.
5.Bantuan memberikan Al Qur’an terjemahan dan modul-modul tahapan menguasai Al Qur’an kepada masyarakat miskin.

Dan bantuan lainnya disesuaikan dengan dana dan keadaan calon penerima bantuan dilingkungannya masing-masing. Karya nyata berbuat baik terhadap sesama manusia sebagai perwujudan aplikasi dari “hikmah membaca, memahami dan menafsirkan ayat-ayat Allah”


Perwujudan Syukur Melalui Pelaksanaan “Hikmah Mempelajari Ayat-ayat Allah” Dalam Kehidupan Beragama


  • Sebagai umat beragama Indonesia, kita wajib mensyukuri kemerdekaan dan mengaplikasikan “hikmah membaca, memahami dan menafsirkan ayat-ayat Allah” dengan mempelajari dengan tekun kitab sucinya masing-masing untuk memperoleh hikmah VISI dan MISI Allah serta dapat menguasai ilmu keagamaannya masing-masing.
  • Sebagai umat beragama Indonesia, kita wajib mensyukuri kemerdekaan dan mengaplikasikan “hikmah membaca,, memahami dan menafsirkan ayat-ayat Allah” dengan menggali, mencari dan mempelajari persamaan-persamaan nilai-nilai agamis dengan agama lainnya untuk memperkuat tali persaudaraan manusiawi diantara umat beragama, walaupun syariat agamanya berbeda-beda.
  • Sebagai umat beragama Indonesia, kita wajib mensyukuri kemerdekaan dan mengaplikasikan “hikmah membaca, memahami dan menafsirkan ayat-ayat Allah (Al Qur’an dan Hadits Nabi)” dengan ikut aktif dalam organisasi Forum Silaturahmi Antarumat Beragama, agar dapat memberikan contoh tauladan kepada anak, cucu sebagai calon-calon manusia dewasa Indonesia bahwa semua agama berbeda dan tidak mungkin sama tetapi masih ada hal-hal dan nilai-nilai yang sama untuk dijadikan jembatan agar manusia dapat hidup rukun, damai dan sejahtera.

Musuh utama rakyat Indonesia, yaitu kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan. Musuh rakyat Indonesia bukannya perbedaan jenis kelamin, bukannya perbedaan partai, bukannya perbedaan suku bangsa, bukannya perbedaan agama, bukannya perbedaan mazhab dan bukannya perbedaan-perbedaan lainnya yang sangat banyak sekali.

Mudah-mudahan seluruh rakyat Indonesia dapat memahami kitab sucinya masing-masing sehingga dapat bersatu padu, seia sekata, sehati sepikir dalam memberantas kemiskinan dan kebodohan di bumi persada Indonesia ini, melalui karya nyata yang langsung dapat dirasakan oleh rakyat Indonesia miskin prasejahtera

Diharapkan bagi rakyat Indonesia yang mapan dan relatif mampu dapat bersatu untuk membantu rakyat Indonesia yang miskin, tanpa membedakan mazhab, partai, agama, paham, dan perbedaan-perbedaan lainnya yang tak mungkin habis sepanjang zaman.

Jangan sampai rakyat Indonesia habis enersinya memperdebatkan perbedaan paham dan program, sedangkan dilain pihak rakyat Indonesia yang miskin menganga lapar dan tambah miskin, karena rakyat Indonesia yang kaya dan pintar-pintar masih sedang berdebat dan masih tetap membenarkan egonya.

Mudah-mudahan melalui “hikmah membaca, memahami dan menafsirkan ayat-ayat Allah (Al Qur’an dan Hadits Nabi)” seluruh umat Islam Indonesia dapat bersatu padu, seia sekata, sehati sepikir bersama-sama membangun Indonesia baru memberantas kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan cara mempelajari Al Qur’an, sehingga Indonesia baru dapat mewujudkan Indonesia yang sejahtera, aman damai dan hidup rukun antarumat beragama dalam Kebhineka Tunggal Ikaan yang Islami, Insya Allah.

Tidak ada komentar:

Silahkan isi Komentar, Kritik dan Saran Anda.

Asalkan tidak mengandung :

SPAM, SEX dan SARA