Language : English French Chinese Simplified Arabic
Al-Qur'an

BAB 04 - MINIMAL 13 HAL PENTING Yang Harus Dikuasai Oleh Kita SEBELUM KITA MeNAFSIRkan Ayat-ayat ALLAH

ALLAH TELAH MENETAPKAN KE 13 HAL PENTING Agar Dapat Dijadikan DASAR BERPIKIR Sebelum Kita MeNAFSIRkan Ayat-ayat ALLAH

Untuk Meyakini KE - 13 HAL PENTING ITU Kita Harus MEMBACA Dan MEMPELAJARI Ayat-ayat ALLAH Yang Mendukung KE - 13 HAL ITU Yaitu :

Pertama
Sebelum Kita MeNAFSIRkan Ayat-ayat ALLAH Di Dalam AL QUR’AN Kita Harus Menguasai VISI Dan MISI ALLAH

(QS. Al Israa’ (17) ayat 53)
(QS. Al Baqarah (02) ayat 213)
(QS. Al Maa-idah (05) ayat 91)
(QS. Al A`raaf (07) ayat 56, 74, 85)
(QS. An Nahl (16) ayat 64, 90)

Agar Hasil PeNAFSIRannya Sejalan Dengan KEINGINAN-KEINGINAN ALLAH

(QS. Ali ‘Imran (03) ayat 32, 132)
(QS. An Nisaa’ (04) ayat 59)


VISI ALLAH :
Mengharamkan Manusia
Untuk Saling Berselisih, Dengki, Benci, Bermusuhan Dan Mengadakan Pengrusakan Terhadap Sesama Manusia Dan Alam Semesta
Karena Perselisihan, Dengki, Benci, Permusuhan Dan Pengrusakan
Adalah Sifat – sifat Iblis Syaitan

(QS. 17:53; 2:213; 5:91; 16:64, 90; 7:56, 74, 85)

“Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih
Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu,
Pastilah telah diberi keputusan di antara mereka
Tentang apa yang mereka perselisihkan itu”

(Al Qur’an surat Yunus (10) ayat 19)


“Jikalau Tuhanmu menghendaki,
Tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu,
Tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat”

(Al Qur’an surat Huud (11) ayat 118)


”Orang yang paling dibenci oleh Allah ialah orang yang suka bertengkar”
(Hadits riwayat Muslim)


“Sesungguhnya yang paling dimurkai Allah
Ialah orang-orang yang sangat banyak memusuhi orang lain”

(Hadits riwayat Muslim)


“Janganlah kamu berbicara dengan ucapan yang buruk,
Janganlah kamu sindir menyindir, janganlah kamu memperdengarkan
Khabar orang lain dan janganlah sebahagian kamu menjual
Atas jualan sebahagian yang lain. Sementara itu,
Jadilah kamu sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara”

(Hadits riwayat Muslim)


MISI ALLAH :
Melestarikan VISI ALLAH dalam kehidupan manusia selama ada langit dan bumi melalui proses:
  1. ALLAH memilih para Nabi untuk dijadikan sebagai sarana pengumpul petunjuk-petunjuk Allah yang harus disampaikan kepada seluruh umat manusia (QS. 2:132, 136, 213; 3:84-85, 102; 4:163-165)
  2. ALLAH memilih manusia yang bertakwa kepada Allah (QS. 2:105, 269; 16:2) untuk dijadikan utusanNya yang meneruskan perjuangan para Nabi (melestarikan visi Allah) di setiap zaman selama ada langit dan bumi didaerahnya masing-masing (QS. 22:75; 7:35, 63; 9:128)
  3. ALLAH menawarkan (tidak memaksa) (QS. 2:256; 3:159; 88:21-22) kepada seluruh umat manusia untuk mengikuti AL QUR’AN dan agama IBRAHIM yang lurus dan benar (QS. 6:161; 2:124, 132, 136; 16:120; 3:133-134, 138) sebagai tatanan kehidupan yang dapat menjadikan manusia Islami (Selamat Sejahtera Dunia Akhirat) (QS. 3:84-85, 102; 19:15, 33)
  4. ALLAH menawarkan (tidak memaksa) (QS. 2:256; 3:159; 88:21-22) kepada seluruh umat manusia untuk mengerjakan RUKUN ISLAM sebagai ritual yang dapat memproses manusia menjadi TAKWA (takut) kepada Allah dengan mudah, ekonomis, efisien. Rukun ISLAM adalah suatu sistem “kontrol” kehidupan yang dapat memelihara manusia selalu berada dalam keadaan Selamat Sejahtera Dunia Akhirat (ISLAMI) (QS. 2:1-3, 158, 177, 179, 197, 200-203, 215, 286)

“Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku:
“Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar)”
Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia”

(Al Qur`an surat Al Israa` (17) ayat 53)


“Sesungguhnya syaitan itu bermaksud
Hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu
Lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu,
Dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat;
Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)”

(Al Qur`an surat Al Maa-idah (05) ayat 91)


“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi,
Sesudah (Allah) memperbaikinya
Dan berdo`alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima)
Dan harapan (akan dikabulkan)
Sesungguhnya Rahmat Allah amat dekat
Kepada orang-orang yang berbuat baik”

(Al Qur`an surat Al A`raaf (07) ayat 56)




Kedua
Sebelum Kita Menafsirkan Ayat-ayat ALLAH Di Dalam AL QUR’AN Kita Harus Memahami Filosofi ISLAMI Sebagai Tatanan Kehidupan Manusia Yang Diridhoi ALLAH

(QS. Ali ‘Imran (03) ayat 19)
(QS. Al Israa’ (17) ayat 53)
(QS. Al Maa-idah (05) ayat 91)
(QS. An Nahl (16) ayat 64, 90)
(QS. Al A`raaf (07) ayat 56, 74, 85)
(QS. Yunus (10) ayat 100)

Agar Hasil PeNAFSIRannya Tidak Bertentangan Dengan Filosofi ISLAMI

(QS. Al Baqarah (02) ayat 213)
(QS. Al Israa’ (17) ayat 53)
(QS. Al ‘Imran (03) ayat 19)

“Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya
Demikian pula Ya’qub (Ibrahim berkata) : Hai anak-anakku!
Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu,
Maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam”

(Al Qur’an surat Al Baqarah (02) ayat 132)

“Katakanlah hai (orang-orang mu’min) :
Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan
Kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya
Dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa Serta apa yang diberikan
kepada nabi-nabi dari Tuhannya Kami tidak membeda-bedakan seorangpun
di antara mereka Dan kami hanya tunduk patuh kepadaNya”

(Al Qur’an surat Al Baqarah (02) ayat 136)


“Sesungguhnya Rasulullah s.a.w pernah bersabda:
Aku diberikan enam kelebihan dibanding Nabi-nabi lain;
Aku diberi kata-kata yang ringkas tetapi mengandung arti yang banyak
Yaitu Al-Quran dan Hadits.
Aku diberi pertolongan dengan cara dapat menakutkan musuh,
Dihalalkan bagiku harta rampasan perang dan dijadikan kepadaku bumi yang suci
Sebagai tempat sujud. Aku juga diutuskan kepada seluruh makhluk dan
Aku adalah sebagai penutup bagi seluruh para Nabi yaitu Nabi yang terakhir diutuskan”

(Hadits riwayat Bukhari & Muslim)


Filosofi ISLAMI Sebagai Tatanan Kehidupan MANUSIA Yang RIDHO ILAHI, Harus :

Tidak BERSELISIH (QS. 3:19; 17:53)
Tidak DENGKI (QS. 3:19)
Tidak BENCI (QS. 5:91)
Tidak BERMUSUHAN (QS. 5:91)
Tidak MERUSAK (QS. 7:56, 74, 85; 11:85)
MENGGUNAKAN AKAL (QS. 10:100)

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam
Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab
Kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka,
karena kedengkian (yang ada) di antara mereka
Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah
Maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.

(Al Qur`an surat Ali `Imran (03) ayat 19)


“Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku:
”Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar).
Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka.
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia”

(Al Qur`an surat Al Israa` (17) ayat 53)


“Janganlah kalian berselisih
Maka sesungguhnya orang sebelum kamu telah berselisih
Maka binasalah mereka”

(Hadits riwayat Ibnu Mas`ud)


“Orang yang paling dibenci Allah adalah orang yang paling suka bermusuhan”

(Hadits riwayat Bukhari & Muslim)




Ketiga
Sebelum Kita MeNAFSIRkan Ayat-ayat ALLAH Di Dalam AL QUR’AN Kita Harus MEMAHAMI Tata Krama MEMBACA AL QUR’AN Berdasarkan AL QUR`AN Dan HADITS NABI

(QS. Al Waaqiah (56) ayat 77-79)
(QS. Ad Dukhaan (44) ayat 58)
(QS. An Nahl (16) ayat 98)
(QS. Al A’laq (98) ayat 1)
(QS. Yunus (10) ayat 100)
(QS. Al Muzzammil (73) ayat 4)
(QS. Thaahaa (20) ayat 114)
(QS. Al Qiyaamah (75) ayat 16-19)

TATA KRAMA MEMBACA AL QUR’AN BERDASARKAN AL QUR’AN

  1. Berwudhu (QS. 56:77-79)
  2. Mohon Perlindungan Allah Dari Godaan Iblis Syaitan Yang Terkutuk (QS. 16:98)
  3. Membaca Basmallah (QS. 96:1)
  4. Diterjemahkan Ke Bahasa Yang Mudah Dimengerti (QS. 44:58; 14:4; 19:97; 68:52; 3:138)
  5. Membaca Perlahan-Lahan Tidak Tergesa-Gesa Dan Tidak Boleh Menggerakkan Lidah Karena Hendak Cepat-Cepat Menguasainya (QS. 73:4; 75:16; 20:114)
  6. Selama Membaca Al Qur’an Harus Selalu Menggunakan Akal (QS. 10:100)
  7. Selama Membaca Al Qur’an Harus Selalu Mohon Petunjuk Kepada Allah (QS. 20:114)
  8. Allah Akan Membacakannya Di Dalam Qolbu Si Pembaca (QS. 75:17)
  9. Mengikuti Bacaannya Dan Berbuat Kebajikan Dengan Kerelaan Hati (QS. 75:18-19; 12:22; 2:158, 183-184)
  10. Allah Akan Menjelaskannya Di Dalam Qolbu Bila Ayat-Ayat Allah Yang Telah Dibacanya Dipraktekkan Dalam Kehidupan (QS. 61:2-3; 75:16-19; 87:6)

”Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu
Yaitu Al Kitab (Al Qur’an) dan dirikanlah shalat
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan)
Keji dan mungkar
Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat)
Adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain)
Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”

(Al Qur’an surat Al Ankabuut (29) ayat 45)


“Hendaklah kamu membaca Al Qur’an,
Karena Al Qur’an adalah cahaya petunjuk bagi kamu di bumi
Dan simpanan untuk kamu di akhirat”

(Hadits riwayat Ibnu Hibban)




Keempat
Sebelum Kita MeNAFSIRkan Ayat-ayat ALLAH Di Dalam AL QUR’AN Kita Harus Menyadari Bahwa Ayat-ayat DI AL QUR’AN PENUH DENGAN PERUMPAMAAN

(QS. Al-Kahfi (18) ayat 54)
(QS. Al Israa’ (17) ayat 89)
(QS. Al Baqarah (02) ayat 26)
(QS. Al Ankabuut (29) ayat 41-43)

DENGAN PERUMPAMAAN MANUSIA ADA YANG DISESATKAN ALLAH Dan Ada Pula YANG MENDAPATKAN PETUNJUK

(QS. Al Baqarah (02) ayat 26)

Dan Hanya Orang-orang BerAKAL-lah Yang Dapat MENGAMBIL PELAJARAN Dan Memperoleh HIKMAH Dan ILMU ALLAH

(QS. Al Baqarah (02) ayat 269)
(QS. Ibrahim (14) ayat 52)

“Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi
Bagi manusia dalam Al Qur’an ini bermacam-macam perumpamaan.
Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah”

(Al Qur`an surat Al-Kahfi (18) ayat 54)


“Perumpamaan tuntunan hidayah dan ilmu yang diutuskan Allah
Pada saya bagaikan hujan yang turun ke tanah. Ada tanah yang subur menerima air
Dan menumbuhkan tanaman dan rumput yang banyak, dan ada yang kering
Hanya dapat menahan air sehingga orang dapat mengambil air minum
Dan mengairi tanaman, dan ada yang tidak dapat menahan air
Dan tidak dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan.
Demikianlah contoh orang yang mengerti agama Allah
Ia memanfaatkan apa yang aku (nabi) diutus dengannya oleh Allah,
Lalu belajar dan mengajar dan perumpamaan orang yang tidak
Mengangkat kepala, dan ada orang yang tidak dapat
Sama sekali menerima petunjuk ajaran Allah yang diutuskan aku (Nabi) dengannya.”

(Hadits riwayat Abu Musa Al As’ari)




Kelima
Sebelum Kita MeNAFSIRkan Ayat-ayat ALLAH Di Dalam AL QUR’AN Kita Harus Menyadari Bahwa Ayat-ayat DI AL QUR’AN MENGANDUNG HIKMAH

(QS. Luqman (31) ayat 1-4)

“Alif laam raa, Inilah ayat-ayat Al Qur’an
Yang mengandung hikmah.”

(Al Qur`an surat Yunus (10) ayat 1)


“Demikianlah (kisah ‘Isa), Kami membacakannya kepada kamu
Sebagian dari bukti-bukti (kerasulannya)
Dan (membacakan) Al Qur’an yang penuh hikmah”

(Al Qur’an surat Ali ‘Imran (03) ayat 58)


“Ambilah hikmah (ilmu pengetahuan)
Sebab ia tidak akan membahayakan dirimu darimana saja
Keluarnya hikmah itu”

(Hadits riwayat Hakim)




Keenam
Sebelum Kita MeNAFSIRkan Ayat-ayat ALLAH Di Dalam AL QUR’AN Kita Harus Menyadari Bahwa Ayat-ayat DI AL QUR’AN Selain Mengandung HIKMAH Dan Banyak PENUH HIKMAH

“Demi Al Qur’an yang penuh hikmah”

(Al Qur’an surat Yaa Siin (36) ayat 2)


“Hikmah itu makin menambah kemuliaan orang yang mulia,
Dan dapat mengangkat kedudukan seorang hamba sahaya
Hingga kedudukannya sama dengan raja”

(Hadits riwayat Ibnu Addy)




Ketujuh
Sebelum Kita MeNAFSIRkan Ayat-ayat ALLAH Di Dalam AL QUR’AN Kita Harus Menyadari Bahwa DI AL QUR’AN Terdapat AYAT-AYAT MUHKAMAT Dan MUTASYABIHAT

(QS. Ali `Imran (03) ayat 7)

MUHKAMAT Ialah:
Ayat-Ayat Yang Terang Dan Tegas Maksudnya Dapat Dipahami Dengan Mudah Itulah Pokok-Pokok Isi Al Qur’an Yang Harus Dilaksanakan (QS. 3:7; 20:2; 73:20)

MUTASYABIHAT Ialah:
Ayat-Ayat Yang Mengandung Beberapa Pengertian Yang Tidak Dapat Ditentukan Arti Mana Yang Dimaksud Kecuali Sesudah Diselidiki Secara Mendalam Atau Ayat-Ayat Yang Pengertiannya Hanya Allah Yang Tahu Ayat-ayat Ini. Ditunda Dulu Pelaksanaannya (QS. 3:7; 2:26)

Kita Harus MEYAKINI, Bahwa Kedua Macam Ayat MUHKAMAT Dan Ayat MUTASYABIHAT Adalah Ayat-ayat ALLAH

“Dialah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepadamu.
Di antaranya ada ayat-ayat muhkamat itulah pokok-pokok isi Al Qur’an
Dan yang lain ayat-ayat mutasyabihat.
Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan,
Maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyabihat.
Daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari takwilnya.
Padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah.
Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata :
Kami beriman kepada ayat-ayat mutasyabihat,
Semuanya itu dari sisi Tuhan kami.
Dan tidak dapat mengambil pelajaran daripadanya
Melainkan orang-orang yang berakal”

(Al Qur’an surat Ali ‘Imran (03) ayat 7)

Tetapi Kita Harus Mendahulukan Untuk Mempelajari Ayat-ayat MUHKAMAT Yang Mudah, Terang Dan Jelas Maksudnya Karena ALLAH Tidak Akan Menyusahkan Manusia

(QS. Thaahaa (20) ayat 2)

“Rasulullah s.a.w membaca firman Allah:
Yang dimaksud: Dialah yang menurunkan kepadamu Wahai Muhammad
Kitab suci Al-Quran. Sebagian besar daripadanya ialah ayat-ayat muhkamat
(yang tetap, tegas dan nyata maknanya serta jelas maksudnya),
Ayat-ayat muhkamat itu ialah ibu atau pokok isi Al-Quran
Dan yang lain lagi ialah ayat-ayat mutasyabihat yang samar-samar
serta tidak terang maksudnya.
Oleh sebab itu timbullah pemahaman yang berlainan menurut
kandungan hati masing-masing.
Adapun orang-orang yang ada di dalam hatinya kecenderungan ke arah kesesatan,
Maka mereka selalu menurut apa yang samar-samar daripada Al-Quran
Untuk mencari-cari takwilnya memutarkan maksudnya menurut yang disukainya.
Padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah
Dan orang-orang yang tetap teguh serta mendalam pengetahuannya dalam ilmu-ilmu agama.
Mereka berkata: Kami beriman kepadanya. Semuanya datang dari sisi Tuhan Kami
Dan tiada yang mengambil pelajaran melainkan orang-orang yang berfikiran.
Setelah selesai Saidatina Aisyah berkata: Rasulullah s.a.w bersabda:
Apabila kamu melihat orang-orang yang mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihat
Yaitu samar-samar dari Al-Quran,
maka mereka itulah orang-orang yang telah disebut oleh Allah.
Oleh karena itu berhati-hatilah terhadap mereka”

(Hadits riwayat Bukhari & Muslim)

Tetapi ALLAH Memerintahkan Kita Untuk Mengambil Ayat-ayat Yang Mudah-mudah Saja Yaitu Ayat MUHKAMAT Karena itu Adalah Pokok-pokok Isi Keinginan-keinginan ALLAH

(QS. Thaahaa (20) ayat 2)
(QS. Al Baqarah (02) ayat 269)
(QS. Al Qamar (54) ayat 17, 22, 32, 40)
(QS. Al Muzzammil (73) ayat 20)




Kedelapan
Sebelum Kita MeNAFSIRkan Ayat-ayat ALLAH Di Dalam AL QUR’AN Kita Harus Mengetahui Bahwa AL QUR’AN DITURUNKAN Tidak Untuk MENYUSAHKAN MANUSIA

“Kami tidak menurunkan Al Qur’an ini
Kepadamu agar kamu menjadi susah”

(Al Qur’an surat Thaahaa (20) ayat 2)


“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur’an untuk pelajaran,
Maka adakah orang yang mengambil pelajaran.”

(Al Qur’an surat Al Qamar (54) ayat 17, 22, 32, 40)


“Janganlah kamu berlebih-lebihan dalam beragama”

(Hadits riwayat Ahmad)


“Sesungguhnya agama Islam itu mudah, dan tidaklah seseorangpun
Memberat-berat diri dalam beragama
Melainkan ia akan dikalahkan olehnya”

(Hadits riwayat Bukhari)




Kesembilan
Sebelum Kita MeNAFSIRkan Ayat-ayat ALLAH Di Dalam AL QUR’AN Kita Harus Mengetahui Bahwa AL QUR’AN DITURUNKAN ALLAH Agar Manusia JANGAN SALING BERSELISIH BERMUSUHAN Dan MERUSAK

(QS. Al Baqarah (02) ayat 213)
(QS. Al Israa’ (17) ayat 53)
(QS. Al Maa-idah (05) ayat 91)
(QS. Al A’raaf (07) ayat 56, 74, 85)

Agar Hasil PeNAFSIRan Kita Tidak Menimbulkan Perselisihan, Permusuhan, Dan Pengrusakkan Karena Berselisih, Bermusuhan Dan Merusak Adalah Sifat-sifat IBLIS-SYAITAN

“Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku :
Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar)
Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia”

(Al Qur’an surat Al Israa’ (17) ayat 53)


“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya.
Dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima)
Dan harapan (akan dikabulkan)
Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”

(Al Qur’an surat Al A’raaf (07) ayat 56)


“Janganlah kamu berselisih,
Maka sesungguhnya orang sebelum kamu telah berselisih Maka binasalah mereka”

(Hadits riwayat Ibnu Mas’ud)


“Orang yang paling dibenci Allah adalah Orang yang suka bermusuhan”
(Hadits riwayat Bukhari & Muslim)


“Apabila engkau bermaksud melakukan suatu pekerjaan maka pikirkanlah akibatnya
Jika sekiranya baik, teruskanlah
Jika sekiranya tidak baik (jahat) maka hentikanlah”

(Hadits riwayat Ibnu Mubarok)




Kesepuluh
Sebelum Kita MeNAFSIRkan Ayat-ayat ALLAH Di Dalam AL QUR’AN Kita Harus Menggunakan AKAL PIKIRAN Yang SEHAT

(QS. Al Maa-idah (05) ayat 100)
(QS. Ibrahim (14) ayat 52)
(QS. Yusuf (12) ayat 111)

“Dan tidak ada seorangpun akan beriman
Kecuali dengan izin Allah
Dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang
Yang tidak menggunakan akalnya”

(Al Qur’an surat Yunus (10) ayat 100)


“Allah menganugerahkan al hikmah
(kefahaman yang dalam tentang Al Qur’an dan As Sunnah)
Kepada siapa yang Dia kehendaki
Dan barangsiapa yang dianugerahi al hikmah itu,
Ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak
Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran
(Dari firman Allah)”

(Al Qur’an surat Al Baqarah (02) ayat 269)


“Pikirkanlah olehmu apa yang dijadikan Allah
Dan janganlah kamu pikirkan dzat Allah maka celakalah kamu”

(Hadits riwayat Abu Syeikh)



Kesebelas
Sebelum Kita MeNAFSIRkan Ayat-ayat ALLAH Di Dalam AL QUR’AN Kita Harus Melaksanakan Ayat-ayat ALLAH YANG TELAH DiBACAnya Sesuai Kemampuan Dan Kesanggupannya Masing-masing

(QS. Al Qiyaamah (75) ayat 19)
(QS. Ash Shaff (61) ayat 2-3)
(QS. Al A’raaf (07) ayat 42)
(QS. Al Baqarah (02) ayat 286)
(QS. At Taghaabun (64) ayat 16)

ALLAH Sangat Murka Kepada MANUSIA Yang Hanya Gemar MEMBACA AL QUR’AN Tetapi Tidak MemPRAKTEKkannya

(QS. Al Ahzab (33) ayat 2-3)
(QS. Al Baqarah (02) ayat 44)
(QS. Yunus (10) ayat 109)

“Hai orang yang beriman,
Mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat ?
Amat besar kebencian di sisi Allah
Bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan”

(Al Qur’an surat Ash Shaff (61) ayat 2-3)


“Maka bertakwalah kamu kepada Allah
Menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta ta`atlah;
Dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu”

(Al Qur’an surat At Taghaabun (64) ayat 16)


“Pada akhir zaman akan muncul kaum yang muda usia dan lemah akalnya.
Mereka berkata-kata seolah-olah mereka adalah manusia yang terbaik.
Mereka membaca Al-Quran tetapi tidak melepasi kerongkong mereka.
Mereka keluar dari agama sebagaimana anak panah menembusi binatang buruan”

(Hadits riwayat Bukhari & Muslim)




Keduabelas
Untuk Mendapat PETUNJUK Dan ILMU Dari ALLAH Yang Ada Di Dalam AL QUR’AN Kita Harus BERBUAT BAIK Kepada Semua Manusia Agar ALLAH Dapat Memberikan HIKMAH Dan ILMU AL QUR’AN Ke Dalam Hati Kita

(QS. An Nisaa’ (04) ayat 36, 48, 116)
(QS. Ali ‘Imran (03) ayat 92, 133-134)

“Dan tatkala dia cukup dewasa
Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu
Demikianlah Kami memberi balasan Kepada orang-orang yang berbuat baik”

(Al Qur’an surat Yusuf (12) ayat 22)


“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa
Dan orang-orang yang berbuat kebaikan”

(Al Qur’an surat An Nahl (16) ayat 128)


“Rasulullah s.a.w pernah bersabda:
Jibril a.s pernah membacakan kepadaku dengan satu huruf.
Aku minta supaya dia mengulangi bacaannya itu,
selalu juga aku minta supaya dia menambahnya dan permintaanku itu
dipenuhi hinggalah berakhir dengan tujuh huruf”

(Hadits riwayat Bukhari & Muslim)




Ketigabelas
Untuk Dapat Memahami “BAHASA AL QUR’AN” Kita Harus MENGUASAI Ayat-ayat ALLAH Dari KEDUA BELAS TAHAPAN Tersebut Dengan Terus-Menerus MEMPELAJARInya

(QS. Faathir (35) ayat 29)
(QS. Al Israa’ (17) ayat 36)
(QS. Yunus (10) ayat 109)
(QS. Al Ahzab (33) ayat 2-3)
(QS. Al Ankabuut (29) ayat 49)
(QS. Al Baqarah (02) ayat 44)

“Tidak wajar bagi seseorang manusia
Yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian,
Lalu dia berkata kepada manusia : “Hendaklah kamu menjadi
Penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah”
Akan tetapi (dia berkata) : “Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani,
Karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab
Dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya”

(Al Qur’an surat Ali ‘Imran (03) ayat 79)


“Hai orang-orang yang beriman
Mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat ?
Amat besar kebencian di sisi Allah
Bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan”

(Al Qur’an surat Ash Shaff (61) ayat 2-3)




Pengetahuan Ayat-ayat ALLAH Yang Dipelajari Dari Ke - 13 Tahapan Proses Tersebut Dijadikan Sebagai DASAR Untuk MeNAFSIRkan Setiap Ayat ALLAH Yang Akan DiTAFSIRkan

(QS. An Nisaa’ (04) ayat 58-59)
(QS. Ali ‘Imran (03) ayat 32, 132)
(QS. Al Hajj (22) ayat 3, 8)

“Sembahlah Allah
Dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun
Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib kerabat,
Anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat
Dan tetangga yang jauh, teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong
Dan membangga-banggakan diri”

(Al Qur’an surat An Nisaa’ (04) ayat 36)


“Sebaik-baiknya manusia adalah
Orang yang memberikan manfaat kepada orang lain”

(Hadits riwayat Bukhari & Muslim)


“Kasihilah sesama manusia
Sebagaimana engkau mengasihi dirimu sendiri”

(Hadits riwayat Bukhari)




Bila Belum Menguasai Ayat-ayat ALLAH Dari 13 Tahapan Tersebut, Maka Hasil PeNAFSIRannya Akan Bertentangan Dengan Ayat-ayat ALLAH Yang Lainnya

“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab
Dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya :
Ini dari Allah, (dengan maksud) untuk memperoleh
Keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu.
Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis
Oleh tangan mereka sendiri dan kecelakaan besarlah bagi mereka akibat
Dari apa yang mereka kerjakan”

(Al Qur’an surat Al Baqarah (02) ayat 79)


“Hai orang-orang yang beriman,
Masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya
Dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.
Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”

(Al Qur’an surat Al Baqarah (02) ayat 208)

“Sesungguhnya syaitan berkata: Demi kemuliaan Engkau wahai Tuhan
Aku akan senantiasa menyesatkan hamba-Mu
Selama ruh berada dalam tubuh mereka
Maka Allah swt berfirman:
Demi kemuliaan-Ku dan keagungan-Ku senantiasa Aku mengampuni mereka
Selama mereka memohon ampun kepada-Ku”

(Hadits riwayat Ahmad)




Bila Belum Menguasai Ayat-ayat ALLAH Dari 13 Tahapan Tersebut, Maka Hasil PeNAFSIRannya Akan SESAT Yang Hasil Akhirnya Akan Berselisih, Bermusuhan Dan Merusak”

(QS. Al A’raaf (07) ayat 56, 74, 85)

“Dan katakanlah kepada hamba-hambaKu :
Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar)
Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia”

(Al Qur’an surat Al Israa’ (17) ayat 53)


“Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan
Dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) Khamar
Dan berjudi itu dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang;
Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan itu)”

(Al Qur’an surat Al Maa-idah (05) ayat 91)


“Ingatlah ! Saya meninggalkan bagimu dua amanat
Yang berat dan penting yang satu ialah
Kitabullah, sebagai tali pegangan yang menuju kepada Allah.
Siapa yang mengikutinya pasti mendapat hidayah (petunjuk)
Dan siapa yang mengabaikannya pasti celaka”

(Hadits riwayat Muslim)




Apakah SEMUA AYAT-AYAT ALLAH SETELAH DIBACA DAPAT LANGSUNG DIMENGERTI Atau DIPAHAMI ?

“Apabila Kami telah selesai membacakannya
Maka ikutilah bacaannya itu.
Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah Penjelasannya”

(Al Qur’an surat Al Qiyaamah (75) ayat 18-19)


“Perumpamaan orang mu’min membaca Al Qur’an dan mengamalkannya
Seperti jeruk (utrujah) rasanya enak dan baunya wangi.
Sedangkan orang mu’min yang tidak membaca Al Qur’an tetapi mengamalkannya
Seperti buah kurma, rasanya manis dan tidak berbau wangi.
Perumpamaan orang munafiq membaca Al Qur’an baunya sedap
Sedangkan rasanya pahit.
Perumpamaan orang munafiq yang tidak membaca Al Qur’an
Seperti pohon hanzolah, rasanya pahit atau tidak enak dan baunya pahit.”

(Hadits riwayat Bukhari)




Apakah SEMUA AYAT-AYAT ALLAH Dapat DIPAHAMI Dengan MUDAH ?

Apakah KITA AKAN MENDAHULUKAN Ayat-ayat ALLAH YANG SUSAH Atau YANG MUDAH ?

(QS. Al Muzzammil (73) ayat 20)
(QS. Thaahaa (20) ayat 2)
(QS. Al Qamar (54) ayat 17, 22, 32, 40)

Marilah Kita Mencoba MeNAFSIRkan Untuk Memahami Ayat-ayat ALLAH Di Dalam AL QUR’AN Berdasarkan Ke 13 TAHAPAN Tersebut

Sebelum Kita Mencoba Untuk MeNAFSIRkan, MEMAHAMI Ayat-ayat ALLAH. Berikut Ini
Sebagai Contoh :

BUAH DURIAN YANG DIMAKAN Apanya ?

Apakah KULIT, BIJI Dan TANGKAI HARUS DIMAKAN SEMUANYA ?

DARI CONTOH BUAH DURIAN TERSEBUT Dapat Diketahui BAHWA BUAH DURIAN TERDIRI DARI KULIT, BIJI, TANGKAI DAN DAGING Dan Tidak Semuanya Dimakan KITA HANYA MEMAKAN DAGINGNYA SAJA

Begitu Juga Ayat-ayat ALLAH Tidak Semuanya Langsung DiTAFSIRkan Dan DIPAHAMI Dengan MUDAH Dan DAPAT DILAKSANAKAN DENGAN MUDAH

Ayat-ayat MUHKAMAT Adalah Pokok-pokok Isi AL QUR’AN Bagaikan Daging Durian Yang Matang Dan Enak Dimakan

(QS. Ali ‘Imran (03) ayat 7)
(QS. (QS Thaahaa (20) ayat 2)

Sedangkan Ayat-ayat MUTASYABIHAT Adalah Kulit Durian Yang Keras, Tajam Dan Sulit Untuk Dimakan

(QS. Ali ‘Imran (03) ayat 7)
(QS. Thaahaa (20) ayat 2)

1 komentar:

  1. Alhamdulillah segala puji bagi Allah semesta alam
    semoga Allah senantisa menambah ilmu Nya pada hamba amin

    BalasHapus

Silahkan isi Komentar, Kritik dan Saran Anda.

Asalkan tidak mengandung :

SPAM, SEX dan SARA